Selasa, 19 Juni 2012

Diary Pramugari: Seks, Cinta & Kehidupan.



Salah seorang temanku, Hannah, bercerita tentang novel yang baru saja ia beli. Ya, karena aku sangat suka membaca tanpa pikir panjang aku minta izin untuk meminjam buku ini. Awal pertama aku mendengar kata Diary Pramugari, muncul di pikiranku bahwa cover novel ini berwarna biru. Entah mengapa, mungkin karena seragam pramugari kebanyakan warna biru. Tapi ternyata covernya identik dengan warna merah. Warna yang menurutku mempunyai daya tarik tersendiri ketika melihatnya.

Novel karya Agung Webe adalah novel pertama yang berhasil membuatku meneteskan air mata. Setiap kata yang terurai begitu frontal tanpa adanya pengalusan atau pembakuan. Beberapa kalimat disini juga sangat menarik. Membahas detail tentang gaya hidup seorang pramugari. Jingga(tentunya bukan nama asli) adalah seorang pramugari yang membagikan kisah hidupnya kepada Agung Webe dan memintanya untuk menuliskan kisah hidupnya ini. Dan Agung Webe merangkumnya dengan sangat baik

Jingga. Seseorang yang belum menemukan arti dari sebuah kehidupan yang sebenarnya dan masih harus banyak belajar untuk dapat menemukan jati dirinya. Memilih jalan untuk menjadi seorang pramugari karena keadaan ekonomi yang tergolong kurang mampu. Bertemu dengan banyak orang yang memberikan berbagai macam pandangan tentang hidup yang membuatnya makin bingung dengan misteri hidup. Begitu banyak diluar sana yang Jingga tidak dapat pahami. Bagaimana seseorang dapat dengan mudahnya melakukan hubungan seks sebelum menikah? Bagaimana orang yang tidak percaya agama namun dapat mempercayai Tuhan? Bagaimana seorang nasrani merasa nyaman berada diMasjid? Bagaimana Ia harus berhadapan dengan kenyataan yang terlalu pahit untuk dijalani? Bagaimana ketika orang-orang yang berarti dan sangat ia sayangi harus pergi meninggalkannya begitu cepat? Semua itu membuat Jingga tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang kuat. Memberikan banyak pengalaman. Karena teori saja belum cukup untuk dapat memahami sesuatu, dan dibutuhkan pengalaman untuk dapat semakin memahaminya.

Anya adalah sosok yang aku sukai dalam cerita ini. Cara pandangnya yang luas memberikan pengertian sendiri bagi kebingungan-kebingungan yang menghampiri Jingga. Cara pandangnya yang unik, membuat kita juga terbawa pada sifatnya. Ya, kata-kata yang dituturkan Anya tidak hanya memberi kekuatan tersendiri untuk Jingga. Tapi juga untukku yang membaca.

Dari berbagai macam novel yang kubaca, semuanya memang membuatku terbuai dan masuk kedalamnya. Namun baru kali ini aku benar-benar menitikkan air mata karenanya. Cerita Jingga mencakup banyak pengalaman. Kesedihan yang ia rasakan, seolah aku juga dapat merasakannya. Mungkin ada sedikit kisah yang juga merupakan kisahku. Kisah dimana harus kehilangan orang yang sangat berarti dan bagaimana cara agar kita dapat melaluinya tanpa harus terus terjebak dalam kesedihannya.

Novel ini sangat recomended. Dan ketika membacanya, kalian akan semakin memahami berbagai hal tentang kehidupan yang mungkin belum kita pahami. Selamat membaca. :)

5 komentar: