Selasa, 20 Januari 2015

Tentang Lagu

Maudy Ayunda - Tahu Diri
Maliq & d'Essential - Penasaran
Soulvibe - Biarlah (Hapuslah Cinta)
Ipang - Ada yang Hilang
Kerispatih - Mengenangmu
Glenn Fredly - Tersimpan
Glenn Fredly - Kisah yang Salah
Maroon 5 - Payphone
Coldplay - Ink
Jojo - get out (leave)
Tulus - Sepatu
Justin timberlake - Holy Grail
Sam Smith - I'm Not The Only One
Brian McKnight - One Last Cry
Ed sheeran - All of Stars
......


Diatas itu adalah lagu - lagu yang saya sukai berdasarkan cerita dalam lagunya. Sebenarnya masih terlalu banyak lagu yang saya suka dan cukup menaruh bekas di pikiran saya ketika mendengarnya. Tapi yang terlintas di pikiran saya ketika menulis ini adalah lagu - lagu tersebut. Mungkin ketika saya baca ulang saya baru teringat dengan beberapa lagu yang lebih berbekas dan saya akan segera ingin mengedit tulisan ini, yang ada satu laman ini akan penuh dengan judul lagu dan penyanyi yang saya suka saja.

Entah lagu - lagu diatas itu yang terlalu melow atau memang saya yang terlalu sedih sehingga terlalu mudah terbawa dengan lirik - liriknya. Tapi memang ketika saya mendengarkan suatu lagu yang menurut saya sesuai dengan keadaan hati saya, saya akan mengulanginya beberapa kali sambil memflashback kejadian yang serupa dengan liriknya. Terlalu melow saya memang. Benar kata meme - meme yang sedang hits di dunia maya bahwa 'ada curcol dibalik is listening to' . Saya tidak menyangkal kalau saya juga seperti itu. Kadang mau kode ke orang tapi orang nya gak liat, lucu memang.

Tapi saya bukan hanya penikmat lagu - lagu melow, saya menikmati beberapa jenis musik karena menurut saya musik dapat mengendalikan emosi kita. Tapi entah mengapa lagu - lagu melow ini memiliki pengaruh yang cukup besar untuk mengendalikan emosi saya. Kadang saat saya tidak sedang memikirkan hal - hal sedih, saya akan kembali teringat dan terbawa dengan lagu yang saya dengarkan ini. Lirik yang indah dan musik merdu yanh bersatu dalam balutan sebuah lagu dapat melahirkan sihir yang hebat untuk mengendalikan suatu emosi sesorang. Hebat.

Bagaimana bisa kita tidak mendengarkan lagu dalam sehari?
Dari radio di mobil ketika kita berangkat ke kantor atau melakukan aktivitas, lewat pengamen jalanan ketika kita makan di pinggir jalan, juga dari penyanyi cafe ketika kita sedang kumpul bersama teman - teman di suatu cafe. Begitu banyak musik di sekeliling kita, begitu banyak lagu yang kita dengar dalam sehari. Bagaimana bisa kita merasa kesepian?

Kadang Mereka Pergi Bukan Karena Mereka Ingin

Apa yang kalian pikirkan ketika beberapa orang dalam hidup kalian pergi begitu saja dan mungkin tidak kembali untuk berada di lingkungan yang berbeda?

Apa yang kalian rasakan ketika kalian punya beberapa kelompok untuk bermain tapi semuanya saling menjelekkan ?

Disini saya akan menulis sebagai 2 sisi yang berbeda.
Sisi yang ditinggalkan
Dan sisi yang meninggalkan

Kadang kita tidak pernah tau apa alasan mereka yang pergi dan tidak kembali, seolah tidak pernah terjadi koneksi yang erat ketika bertemu kembali. Beberapa dari kita akan mengatakan 'si dia' itu sombong, 'dia' udah ketemu temen baru, 'dia' udah nemuin lingkungan baru, 'dia' bosen main sama kita. Begitu banyak kemungkinan yang menjelekkan mereka. Mereka yang pergi, mereka yang disalahkan. Begitu banyak kemungkinan jelek dari kita untuk mereka tanpa kita 'mau' menanyakan alasan mereka pergi. Mungkin ada hal yang memaksa mereka untuk pergi. Kenapa tidak pernah ada kemungkinan - kemungkinan yang baik tentang mereka?


Hukum Sosiologi, Manusia tidak bisa hidup sendiri, mereka harus saling berinteraksi antar individu lain.
Bukannya bagus jika kita menjalin hubungan baik dengan semua orang? Ketika diri kita begitu terikat dengan semua orang, akan sangat menyedihkan ketika kita tau kita akan kehilangan mereka, bukan? Bagaimana kita tetap menjalin hubungan baik dengan orang - orang di beberapa lingkungan yang berbeda, tapi dari lingkungan tersebut justru malah saling menjelekkan karena berbeda prinsip?
Bukankah prinsip hidup milik masing - masing individu? Kenapa harus saling mengomentari ketika hidup kita saja belum begitu baik? Kenapa harus saling menghakimi ketika kita saja tidak mau dihakimi?
Mereka bukan saling mengomentari secara langsung, mereka mengomentari lewat kita yang secara kebetulan berada di dalam mereka. Apa yang akan kalian lakukan ketika kalian pergi ke kelompok A dan mereka mengejek kalian tentang kelompok B karena suatu perbedaan yang mereka tidak sukai? Apa kalian akan pergi? Bagaimana jika mereka justru makin menganggap kalian sama jeleknya dengan kelompok B karena pergi meninggalkan mereka?

Disinilah dimana kita berada dalam 2 posisi yang membingungkan. Kita tidak mau kehilangan beberapa teman, tapi kita tidak bisa berada dalam suatu tempat yang tidak membuat kita nyaman. Ketika kita pergi, mereka tidak mau tau alasan kita sebenarnya. Larena bagaimanapun kita sudah menjelaskan ketidaknyamanan kita, mereka tetap menganggap mereka di sisi yang benar. Pernah dengar teori ' dimana yang besar akan lebih kuat dibanding yang kecil'.  Disinilah mereka tidak merasa rugi jika kita pergi karena kesalahan mereka. Yang akan mereka katakan adalah ' kita pergi ' bukan ' kita tidak nyaman ' karena mereka merasa prinsip mereka benar.


Jadi, kadang beberapa orang pergi itu bukan karena mereka memang ingin pergi dengan sesuatu yang lebih asik, melainkan lingkungan mereka yang membuat mereka terpaksa harus pergi.