Kamis, 14 Juni 2012

Tari Saman

 Kali ini aku ingin membahas soal salah satu tarian tradisional Indonesia, yaitu Tari Saman. Kenapa aku ingin membahas soal Tari Saman, dan bukan tarian lain? Karena mungkin ini satu-satunya tarian tradisional yang aku kuasai. Aku mengenal tari saman atau ratoh doek sejak awal masuk SMA. Sebenarnya aku hanya ikut-ikut temanku saja untuk bergabung bersama ekstrakuliker ini. Tapi setelah sekian lama aku mengikuti berbagai kegiatan latihan dan lomba aku justru semakin menikmatinya.

Tari ratoh doek atau yang kita kenal sebagai tari saman ini adalah tarian tradisional asal Aceh. Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.

Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis. Pada umumnya tari Saman ini membutuhkan penari yang berjumlah belasan orang atau berjumlah ganjil dan dua orang Syekh. Selain bertugas mengatur gerakan para penari, Syekh juga bertugas mengiringi dan menyanyikan syair-syair lagu saman, yaitu ganit.


Begitulah sekilas tentang tari Saman yang aku ketahui. Dan sekarang aku ingin sekali memperkenalkan tentang SENTRA  46. Sentra 46 ( Seni Tari Tradisional 46) yang berdiri sejak tahun 2003 ini sudah sangat terkenal. Dimana setiap tahunnya banyak sekali menerima penghargaan. Dan Sentra 46 ini adalah salah satu ekstrakulikuler yang sangat dibanggakan karena selalu memperoleh prestasi. Sentra 46 pada tahun 2008-2009 pernah dinobatkan sebagai Duta Tari Saman Terbaik se-Indonesia. Dan semua penghargaan yang diterima setiap tahunnya selalu menjadi pacuan untuk generasi berikutnya agar tetap mempertahankan nama baik Sentra 46.


Semua prestasi itu juga menjadi pacuan untukku dan juga teman-temanku. Timku sendiri yang diketuai oleh Hannah ini sudah mengumpulkan 22 piala. Tapi itu semua tidak luput atas kerja keras kakak-kakak pembimbing kami dan juga Bang Alex, Syekh kami yang selalu sabar melatih. Walaupun kami semua sudah lulus, bukan berarti kami akan berhenti menari. Kami masih tergabung dalam Sentra gabungan yang terdiri dari beberapa angkatan menjadi satu tim. Kami juga masih sering menerima beberapa Job dari Bang Alex untuk menari dalam beberapa acara. Dan itu semua menjadi suatu kepuasan sendiri bagi kami untuk terus menari dan dapat berpartisipasi dalam pelestarian dan pengenalan Tari Tradisional Indonesia kepada masyarakat banyak. Sekian pengalaman dan ceritaku tentang Tari Saman. Terimakasih :)

Ini adalah beberapa foto-foto kami disaat mengikuti berbagai kegiatan:














Tidak ada komentar:

Posting Komentar