Kamis, 14 Juni 2012

A Promises

Kalian tau tidak bagaimana rasanya ketika sebuah masa lalu datang menyerang? Ketika semua kenangan baik dan buruk menghantui hari-hari kita. Apa yang akan kalian lakukan ketika kalian sadar semua kenangan itu tidak lagi dapat kalian lakukan? Ketika beberapa hal indah tidak lagi dapat terulang. Ketika beberapa orang tersayang pergi meninggalkan. Semua itu tidak akan lagi membuat kita tersenyum. Melainkan harus menahan air mata yang sebenarnya tidak ingin keluar. 

Mungkin sebagian dari kalian sudah mengira bahwa aku adalah salah satu orang kesepian didunia ini. Ditinggal oleh orang tersayang untuk selamanya itu sangatlah menyakitkan. Dimana kita tidak akan dapat lagi memeluk tubuhnya atau bahkan menyetuh wajahnya. Tapi senyum manisnya tak pernah hilang dari pikiranku. Senyum manis itu selalu hadir ketika aku merasa aku benar-benar seorang diri, seolah menyakinkan bahwa Ia selalu disini menemani. Senyuman itu juga selalu hadir dalam mimpi-mimpiku. Benar-benar menyakinkanku bahwa Ia memang tidak pernah pergi meninggalkanku. Namun ketika aku mulai terjaga, air mata ini tak tertahan untuk keluar. Aku merasa seperti hidup didalam mimpi. Aku tidak ingin merasakan dunia tanpa kehadirannya. Karena kau tau? Itu sangat menyakitkan.

Suatu hari ketika aku sedang berada seorang diri dirumah, tanpa sebab air mataku turun membasahi pipi. Entah mengapa aku benar-benar merasakan kehadirannya disampingku. Dengan tiba-tiba aku bergumam dalam hati menyebut namanya dan melihat kesekeliling. Kau tau, saat itu aku sedang tertawa lepas menonton acara komedi di salah satu stasiun tv. Dan dengan tiba-tiba saja perasaan itu muncul. Entah itu hanya perasaanku saja atau Dia memang benar-benar hadir disisiku, tapi yang kutau sejak aku mengenal dirinya perasaan ku tidak pernah salah. Dan aku berharap Dia memang selalu ada disisiku, memandangku sambil tersenyum dan terus mengamatiku.

Sampai saat ini aku masih terus menghindari semua hal yang akan membuatku mengingatnya. Sebisa mungkin aku tidak ingin mendengar lagu-lagu yang berhubungan dengan aku dan dia. Karena aku tidak akan dapat menahan setiap tetesan air mata yang jatuh dari mataku. Setiap saat aku memanjatkan doa untuknya, air mata itupun tak luput menemani. Seolah ini sudah menjadi sesuatu yang harus dilakukan jika berhubungan dengannya. Dan aku bingung harus berbuat apa. Memeluknya. Ya, itu adalah satu-satunya hal yang ingin sekali aku lakukan. Dan aku hanya dapat melakukannya didalam mimpi yang dia hadiri. Itu semua membuatku ingin sekali hidup dalam mimpi. Enggan untuk kembali pada kehidupan nyata yang sepi.

Dan saat ini, seorang kakak ipar yang sedang tidur disampingku tiba-tiba saja bertanya apakah alm. sering duduk sambil memainkan tangannya, memakai kaos putih polos dan celana dengan warna kusam. Dan ketika aku mengatakan iya, dia berkata bahwa ia melihat sosok alm sedang duduk dihadapanku, saat ini, disaat aku sedang menulis ini. Entah aku harus mempercayainya atau tidak. Yang pasti jika memang apa yang dikatakannya benar, aku sangat merasa senang. Aku semakin yakin bahwa alm. tidak pernah pergi meninggalkanku.

 Surat Kecil Untukmu, Ki...
Ki, kalo emang kamu beneran disini dan selalu dapat setiap hal yang aku lakukan, aku ingin sekali berterimakasih sama kamu karena kamu benar-benar menepati janjimu untuk tidak pernah meninggalkanku. Aku mau bilang kalo aku kangen banget sama kamu ki. Gatau gimana caranya aku pengen banget meluk kamu. Kamu tau kan kalo dari dulu itu adalah hal favoritku. Bersandar didada kamu. Membicarakan banyak hal. Aku kangen masa-masa itu yang gak bisa aku ulang lagi ki. Semua orang kehilangan mu, Ki. Gak cuma aku. Tapi aku gabisa boong kalo aku bener-bener kehilangan kamu seutuhnya. Aku kesepian, Ki. Gak semua dari mereka bisa nemenin aku setiap hari kaya kamu. Mereka punya dunia dan kesibukan masing-masing yang gabisa aku paksa untuk nemenin aku setiap saat. Gak ada lagi kamu yang hampir tiap hri dateng kerumah, hampir tiap hari bikin aku marah. Aku sayang kamu, Ki. Aku sayang kamu banget. Dan kamu pasti tau kalo saat ini aku gabisa berentiin air mata yang terus turun. Mungkin kamu akan bilang aku cengeng. tapi aku emang beneran cengeng, Ki. Aku butuh kamu!

2 komentar: